Pernikahan Kilat di Era 80-an Episode 67
Pernikahan Kilat di Era 80-an
Chapters: 85
Play Count: 562
Setelah dikhianati keluarga dan kehilangan anaknya, Indah terlahir kembali. Kali ini, ia menolak perjodohan dengan pria kejam dan memilih membesarkan anaknya sendiri. Tak disangka, Hendra, pria yang diam-diam mencintainya selama sepuluh tahun, datang melamar. Indah menerima dan menyadari Hendra ternyata ayah kandung anaknya.
Related Dramas
Nikah Kilat dengan Suami Om-Om
Suami Pernikahan Kilatku Adalah Presiden
Pernikahan Kilat dengan Bos
Jatuh Cinta Setelah Nikah Kilat
Bahagia Setelah Pernikahan Kilat
Kembali Ke Pernikahan Era 80
Pernikahan Kilat dengan CEO Cantik
Pernikahan Kilat yang Manis
Pernikahan Kilat di Era 80-an
Nikah Kilat dengan Suami Om-Om
Clara kabur dari pernikahan paksa dengan kepala desa dan malah menikah kilat dengan Simon, yang ternyata bos besar Grup Yaris. Dari konflik dengan mantan hingga penculikan, Simon selalu jadi pelindungnya. Akhirnya, cinta mereka berbuah bahagia dengan lahirnya anak pertama.
Suami Pernikahan Kilatku Adalah Presiden
Tuan Muda, Nyonya sudah memberi peringatan terkahir kalau Anda harus pergi ke kencan buta hari ini. Ini adalah kontrak Anda.""Bukankah hanya menikah, dengan siapa saja semuanya sama.
Pernikahan Kilat dengan Bos
Melati Utama, seorang desainer, menghindari perjodohan keluarga dengan mencari model sebagai pasangan pura-pura. Rizky Pratama, bos baru di perusahaannya, disalahpahami sebagai model. Melati tak sadar Rizky adalah bos yang dibencinya, Rizky tak tahu Melati adalah desainer yang selama ini ia hindari.
Jatuh Cinta Setelah Nikah Kilat
Demi bebas dari kendali Johan Hamdan, Wanda Mardi melakukan pernikahan kilat dengan Arnest Liam, galabuar terkenal di Kota Hayat. Wanda awalnya menganggap mereka hanya terikat pernikahan kontrak. Namun, dia tidak tahu bahwa Arnest adalah anak laki-laki yang pernah diselamatkannya sewaktu kecil dan Arnest telah diam-diam menyukainya selama sepuluh tahun. Setelah menikah, Wanda perlahan luluh pada Arnest yang selalu mendukungnya.
Bahagia Setelah Pernikahan Kilat
Dua puluh tahun lalu, Bu Candra dan Pak Wijaya terpisah akibat gempa, masing-masing mengira pasangannya telah tiada. Tanpa sengaja, mereka dipertemukan kembali oleh putri mereka, Nina, tanpa menyadari identitas satu sama lain. Lewat sebuah foto lama, rahasia masa lalu terungkap, dan akhirnya mereka bersatu kembali.
Kembali Ke Pernikahan Era 80
Di hari pernikahan, Rini Prameswari dikhianati dan hartanya hampir direbut. Terlahir kembali, ia menikahi Paman Muda Pratama, yang ternyata sangat mencintainya. Bersama, mereka rebut kembali haknya, Rini hamil tiga anak, dan sukses membalas dendam sambil membangun kehidupan manis penuh kekaguman.
Pernikahan Kilat dengan CEO Cantik
Ken Limo dikhianati istrinya. Pada hari perceraian, CEO cantik ingin menikah dengannya. Mereka menikah kilat dan mempermalukan mantan istrinya. Dengan begini, Ken justru terjebak dalam perebutan warisan di keluarga kaya.
Pernikahan Kilat yang Manis
Rizky Pratama bertemu kembali dengan cinta masa kuliahnya, Nadia. Atas saran neneknya, Rizky menjadi pelanggan setia toko kue Nadia dan manfaatkan tekanan keluarga untuk menikah. Setelah menikah, Nadia mulai jatuh cinta, tanpa tahu semua ini adalah rencana Rizky. Sebuah kisah manis tentang cinta yang sudah ditakdirkan.
Pernikahan Kilat di Era 80-an
Setelah dikhianati keluarga dan kehilangan anaknya, Indah terlahir kembali. Kali ini, ia menolak perjodohan dengan pria kejam dan memilih membesarkan anaknya sendiri. Tak disangka, Hendra, pria yang diam-diam mencintainya selama sepuluh tahun, datang melamar. Indah menerima dan menyadari Hendra ternyata ayah kandung anaknya.
Pernikahan Kilat Miliarder
"Shilla Yuarna gagal dijodohkan, tetapi jsutru bertemu dengan seorang sopirnya CEO. Setelah menikah kilat, Shilla menyadari kalau suaminya bukan seorang sopir ketika melihat puluhan miliar sertifikat rumah dan juga perhiasan yang diantar ke rumahnya. Ternyata suaminya seorang miliarder! Kata kunci : Saluran Wanita, Pernikahan Kilat, Penyimpangan alur cerita, Kisah Cinta, Kisah Romantis."
